Infeksi cacing kremi umumnya ditemukan pada anak-anak dan disebabkan oleh cacing yang bernama Enterobius vermicularis. Cacing ini hidup di saluran pencernaan manusia, terutama di usus besar dan rektum.
Gejala utama infeksi cacing kremi adalah rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. Meskipun infeksi ini tidak berbahaya, anak-anak yang mengalaminya bisa merasa sangat tidak nyaman dan menjadi rewel.
Bagaimana Cacing Kremi Menyebar?
Cacing kremi menyebar melalui kontak langsung dengan telur cacing yang sangat kecil. Anak-anak lebih rentan terinfeksi karena kebiasaan mereka yang sering menyentuh berbagai benda dan kurang menjaga kebersihan tangan.
Telur cacing kremi dapat ditemukan di berbagai permukaan, seperti tangan atau kuku yang kotor, barang-barang yang disentuh oleh orang yang terinfeksi, seperti sprei, mainan, meja, pegangan pintu, handuk, hingga makanan.
Menurut CDC, dalam kasus yang jarang, telur cacing kremi bisa melayang di udara dan terhirup saat bernapas, terutama di lingkungan yang padat penduduk dan memiliki sanitasi yang buruk.
Baca Juga: Jenis Cacing yang Bisa Masuk dan Hidup di Tubuh Manusia
Cara Mencegah Infeksi Cacing Kremi
Cacing kremi dapat menyebabkan gatal-gatal hebat di sekitar anus, terutama pada malam hari, yang bisa mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat berlanjut dan menimbulkan komplikasi, seperti radang di area genital atau infeksi pada sistem pencernaan.
Namun, pencegahan adalah cara terbaik untuk mengatasi infeksi cacing kremi. Karena cacing kremi mudah menyebar, penting untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Menjaga kebersihan tangan
Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sangat penting, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan, serta setelah bermain atau menyentuh barang-barang yang sering digunakan oleh banyak orang. Kebiasaan ini dapat membantu mencegah penyebaran telur cacing kremi.
Memotong dan membersihkan kuku secara rutin
Kuku yang panjang dapat menjadi tempat menempelnya telur cacing, sehingga sangat penting untuk menjaga agar kuku tetap pendek dan bersih. Selain itu, hindari kebiasaan mengigit kuku atau memasukkan jari ke dalam mulut, karena ini dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi cacing kremi.
Baca Juga: Serba-Serbi Tentang Cacing Kremi
Membersihkan lingkungan secara teratur
Lingkungan yang bersih sangat penting untuk mencegah penyebaran telur cacing. Pastikan untuk mencuci sprei, pakaian, dan handuk secara rutin. Selain itu, bersihkan permukaan yang sering disentuh di rumah dengan desinfektan, terutama di area kamar tidur dan kamar mandi.
Jika memiliki anak yang lebih kecil, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan bermain dan mainannya agar terhindar dari infeksi.
Menghindari kebiasaan menggaruk
Gatal di area anus akibat infeksi cacing kremi sering kali membuat penderita ingin menggaruk. Namun, kebiasaan ini justru dapat memperburuk penyebaran telur cacing ke tangan dan benda-benda di sekitarnya. Jika memungkinkan, tahan keinginan untuk menggaruk area anus.
Menjaga sistem kekebalan tubuh
Meskipun infeksi cacing kremi lebih berkaitan dengan kebersihan, sistem imun yang kuat juga berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi. Untuk itu, pastikan keluarga Anda mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, protein, dan air putih.
Jika Anda atau keluarga mengalami gejala infeksi cacing kremi, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi bersama dokter pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
CDC (2024). Preventing Pinworm Infection. Available from: https://www.cdc.gov/pinworm/prevention/index.html
Anna Giorgi (2022). Pinworms: What to Look For and How to Prevent Infection. Available from: https://www.healthline.com/health/pinworms#pictures-of-pinworms
Cleveland Clinic (2024). Pinworms. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21137-pinworms
Prashanth Rawla and Sandeep Sharma (2023). Enterobius Vermicularis. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/